Masjid Istiqlal : Masjid Terbesar di Asia Tenggara


Saat Anda mengunjungi kota Jakarta sempatkan waktu untuk datang ke Masjid Istiqlal yang berada di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat, tepatnya di timur lapangan Monas (Monumen Nasional). Masjid  ini merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar di dunia yang menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta dan Indonesia.

Masjid Istiqlal telah menarik minat tokoh besar dunia untuk melihatnya secara langsung. Di antara mereka adalah Pangeran Charles, Presiden Libya Muammar Khadafi, hingga Presiden Amerika Barrack Hussein Obama dan istrinya Michelle pernah datang ke masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

Masjid Istiqlal dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, hal ini seperti juga arti nama yang disandangnya yaitu istiqlal yang berarti kemerdekaan. Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan oleh presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno pada 24 Agustus 1961. Proyek pembangunannya tidak berjalan secara mulus karena situasi politik negara saat itu. Tujuh belas tahun kemudian masjid megah ini selesai dan diresmikan pada 22 Februari 1978. Saat itu biaya pembangunan Masjid ini sebesar Rp7.000.000.000,00 (Tujuh Milyar Rupiah) dan USD 12.000.000 (Dua Belas Juta Dollar Amerika Serikat) dengan menggunakan dana APBN.

Setiap hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha dan Maulid Nabi Muhammad, Masjid ini menjadi sorotan nasional melalui siaran langsung di televisi. Setiap hari besar agama Islam berlangsung maka presiden dan para pejabatnya, juga duta besar asing akan hadir untuk beribadah dan mendengarkan ceramah di masjid ini.
Masjid Istiqlal telah menjadi salah satu daya tarik wisata terkenal di Jakarta. Masjid ini bukan saja dikunjungi wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara. Lokasinya di tengah-tengah kota membuatnya ideal untuk tempat transit sebelum Anda melanjutkan berwisata ke segala arah di seputaran kota Jakarta.

Masjid yang diarsiteki Frederich Silaban ini memiliki arsitektur khas bergaya Islam modern dari lantai, dinding, hingga kubahnya. Kesan yang akan Anda peroleh saat memandangnya adalah konstruksi kokoh bangunan masjid yang mendominasi batuan marmer dan besi anti karat.

Masjid Istiqlal mempunyai luas bangunan 2,5 hektar dan menempati area seluas 9,5 hektar. Luas areal parkirnya 3,35 hektar dan mempu menampung sekitar 800 kendaraan. Sementara luas halamannya 6.85 hektar. Daya tampung masjid Istiqlal secara keseluruhan adalah 200.000 jamaah.

Gedung induk dan balkon masjid ini bertingkat 5 dan mampu menampung sekitar 61.000 jamaah. 5 lantai melambangkan shalat lima waktu dalam Islam. Atap kubahnya ditunjang oleh 12 pilar yang melambangkan tanggal kelahiran Nabi Muhammad Saw yaitu 12 Rabiul Awal. Lambang Bulan Bintang terbuat dari stainless steel menjulang di puncak Kubah dengan tinggi tiang 17 m bergaris tengah 3 meter dengan berat seluruhnya 2,5 ton.
Bagian Gedung Pendahulu dapat menampung 8.000 jamaah dan difungsikan sebagai ruangan tambahan menuju gedung utama yang terletak di belakang gedung utama. Sementara teras raksasa memiliki luas 19.800 m² dan dapat menampung 50.000 jamaah.

Kubah masjid ini berbentuk setengah bola dengan kerangka polyhendra dari Jerman. Kubah ditunjang 12 tiang pilar bergaris tengah 2,5 m dan dilapisi stainless steel serta dihubungkan dengan beton ring berukuran 2,4,5 m. Kontruksi betonnya memiliki garis tengah 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Kontruksi beton bertulang seluruhnya berjumlah 92.292,87 m³.

Di tengah kubah tergantung sound system seberat 3 ton. Tertera kaligrafi di sebelah kanan kubah berupa lafaz Allah, di tengahnya tertera Surat Thaha ayat 14 dan di sebelah kirinya terdapat lafaz Muhammad. Di tengah-tengah lingkaran kubah lafaz Ayat Kursi dan Surat Al Ikhlas

Jumlah tiang pancang Masjid Istiqlal sebanyak 5.138 tiang. Menaranya di sebelah timur memiliki ketinggian 6,666 cm yang melambangkan  jumlah ayat dalam Al-Quran. Sementara diameter menaranya adalah 5 meter dengan puncak menara setinggi 30 m dan berat 28 ton. Bagaimana, luar biasa bukan?


Sumber : Indonesia Travel

0 komentar:

Posting Komentar